"PERLU SOLUSI TERBAIK " ketika siswa belajar dari rumah

Siswa belajar di rumah secara online. Bagaimana solusinya, jika siswa tidak punya hp android? 🤔 "ya kan bisa pakai laptop atau komputer". Nah itu masalahnya, Hp saja tidak punya apalagi laptop, komputer dan sebagainya. "Bisa sekolah saja sudah  merasa beruntung" kata seorang warga yang kebetulan anaknya murid saya.

Daerah saya sebagian besar penduduknya petani, sebagian besar lahan pertaniannya lahan tadah hujan. Lahan tadah hujan yaitu  lahan yang sumber airnya hanya dari air hujan. Lahan tersebut bisa diolah jika ada hujan sedangkan kalau tidak ada hujan lahan tersebut tidak bisa diolah karena tidak ada air. Dengan kondisi seperti itu, maka hal ini sangat mempengaruhi besar kecilnya penghasilan petani. Oleh sebab itu, saat ini para petani tidak bisa stay at home katena harus menggarap sawahnya pada musim hujan sekarang ini. Berdasarkan  pada beberapa hal tersebut maka para orang tua tidak bisa mengawasi anaknya belajar di rumah apalagi mengajarinya. 

Meskipun sebagian besar penghasilan masyarakat masih rendah, namun gaya hidup masyarakat cukup konsumtif. Sehingga, kalau belajar di kelas ketika anak disuruh membawa hp hampir 90 % siswa membawa hp. Tetapi pada saat siswa disuruh belajar di rumah  secara online, siswa yang aktif tidak mencapai 90%. Ini membuktikan bahwa anak lebih suka belajar di sekolah dengan hp nya daripada harus belajar di rumah dengan menggunakan hpnya secara online. Apakah memang demikian? Mungkinkah siswa dirumah asik dengan hp nya bukan untuk pelajaran? Bagi siswa yang tidak punya hp mungkin masalahnya siswa tersebut hanya satu tidak tahu informasi proses pembelajaran yang harus dikerjakan di rumah. Sementara yang punya hp kalau belajar tanpa bimbingan dihawatirkan  tidak ikut belajar secara online malah untuk hal-hal lain yang negatif. Jadi kesimpulannya belajar di sekolah tetap lebih baik daripada belajar di rumah. Peran guru tidak bisa digantikan dengan teknologi terutama dalam hal memberikan pendidikan.

Idealnya ketika siswa belajar di rumah, orang tua harus memberikan bimbingan belajar pada anaknya. Namun kenyataannya di daerah saya sedikit sekali yang melakukan hal tersebut. Para orang tua siswa banyak yang pergi ke sawah untuk mengolah sawahnya bahkan ada yang sudah masuk masa panen. Keharusan orang tua untuk mengajari anaknya belajar di rumah belum epektif, tetap saja sosok guru sangat dibutuhkan dalam kegiatan pembelajaran.

Kembali ke masalah bagaimana siswa yang tidak punya hp kalau kondisinya sekarang sedang belajar di rumah, sedangkan tugas pelajaran disampaikan secara online. Apakah ada solusinya?

Minggu berikutnya siswa harus menonton siaran TVRI, Bagaimana dengan siswa yang tidak memiliki televisi atau punya televisi tetapi tidak dapat menjangkau siaran acara ada TVRI? Dalam hal ini, kita benar-benar harus bijak dalam menghadapi situasi seperti sekarang.

Seharusnya orang tua membantu anaknya untuk belajar di rumah misalnya memberi pinjaman hpnya untuk anaknya supaya bisa ikut belajar secars online, tapi yang saya amati kalau di desa saya, orang tua banyak  yang memilih pergi ke sawah daripada tidak membantu anaknya belajar di rumah. Bahkan anaknya juga diajak ke sawah untuk membantunya. Tidak apa-ala lah ya, siswa membantu orang tua itu bagus artinya siswa bekerja bersama orang tua dan berada dalam pantauan orang tua, kalau menurut saya siswa membantu orang tua itu juga sedang belajar. Daripada siswa di rumah tidak belajar malah main keluar bersama temannya dan tak jelas tujuannya padahal kan anjuran pemerintah harus stay at home.

Lalu bagaimana solusinya, untuk siswa yang tidak ikut belajar secara online dan tidak ada tugas satu pun yang masuk? Apa yang harus kita lakukan? Untuk sementara belum banyak yang bisa kita lakukan selain mengatakan "semua siswa harus patuh pada aturan pemerintah untuk ikut serta dalam mencegah penularan covid-19 dengan mengikuti himbauan pemerintah saat ini.

Tugas belajar di rumah tidak perlu yang memberatkan, misalnya pemahaman tentang covid 19, tindakan yang harus dilakukan untuk mencegah penyebaran covid 19, dan terapkan PHBS di rumah. Mudah mudahan semua siswa dapat menerima informasi  ini.

Biasanya siswa yang belajar dikelasnya berantakan atau kurang rajin tugas-tugas pelajaran juga banyak yang tertinggal dan belum mengerjakan, bahkan ulangan harian juga bisa saja kosong. Nah dengan kondisi seperti sekarang ini, patokan  syarat kenaikan kelas itu apakah tetap seperti dulu atau perlu ada perubahan sesuai kondisi saat ini? Kalau menurut saya jelas harus disesuaikan dengan kondisi sekarang.

Kalau menurut saya mungkin perlu ada perubahan mengenai syarat kenaikan kelas dan kelulusan siswa. Kalau syarat telah mengikuti UNBK itu sudah tidak menjadi persyaratan dalam kelulusan, terus bagaimana dengan persyaratan yang lain, apakah masih disamakan atau sudah ada perubahan atau bagaimana. Mungkin banyak para orang tua siswa yang belum tahu dan bingung bagaimana nasib sekolah anaknya untuk kedepannya, setelah lama belajar di rumah.

Dengan adanya wabah virus korona, kita dituntut harus lebih bijak dalam menyikapi permasalahan siswa ketika belajar di rumah. Apapun hasil belajarnnya di rumah harus kita hargai. Yang pasti saat ini kita harus kerjasama mencegah penyebaran virus korona. Semoga kita cepat terbebas dari wabah virus korona, sehingga kita bisa beraktifitas seperti biasa tanpa ada rasa takut.

Bapak ibu para orang tua siswa lebih baik jika kita tidak membiarkan anak kita berkeliaran tidak jelas di luar rumah. Mari kita bimbing anak kita untuk mematuhi segala aturan yang ada. Anak kita butuh perhatian orang tua.

Semoga tulisan ini bisa bermanfaat, mohon maaf jika banyak kekurangan. Saran dan komentar yang positif saya harapkan. Terima kasih......

Salam blogger persahabatan

By Unih
https://unih789.blogspot.com


Comments

Popular posts from this blog

Kelas 8D Mengidentifikasi Unsur Budaya Di Indonesia