"Menulis Cepat dan Tepat di Media Luring dan Daring"
Bagaimana rahasianya? kita bisa menulis cepat dan tepat dimedia luring dan daring? Rahasiahnya dijelaskan melalui penjelasan materi kuliah online berikut.
Resume kuliah online pada
hari ini tanggal 20 April 2020 dengan tema Menulis
Cepat dan Tepat di Media Luring dan Daring. Dengan narasumber bapak Catur.
Seperti biasanya kuliah online melalui grup wa belajar menulis gelombang 8 ini
dimulai pukul 19.00 – 21.00 WIB. Mudah-mudahan pada hari ini saya bisa berbagi
ilmu dari apa yang sudah diperoleh di kuliah online Belajar Menulis Gratis Gelombang
8 Bersama OmJay melalui WA Grup.
Perkuliahan seperti biasa
dipandu oleh moderator untuk mengatur jalannya perkulihan. Melalui Om Jay dan Pak
Bambang serta kerjasama dengan semua pihak, perkuliahan selalu berjalan dengan
baikdan lancer.
Om Catur sebagai narasumber mulai
memperkenalkan dirinya “Passion saya
dalam menulis dimulai sejak 1999. Pertama menerbitkan karya dalam bentuk buku
di tahun 2003. Sampai sekarang alhamdulillah terus menulis.”
Setelah memperkenalkan
diri, Om Catur melanjutkan ke penyampaian materi sebagai berikut:
Sesuai materi kita malam
ini menulis cepat dan tepat di media luring dan daring. Pertama, kita harus
kalahkan dulu dua musuh utama dalam menulis. Apa itu musuh utamanya? Rasa takut
dan malas. Dua musuh utama yang harus kita kalahkan agar dapat memulai menulis
cepat dan tepat di media massa luring
atau daring. Takut tulisannya jelek, takut dicela, takut tulisannya sudah basi,
dan takut takut lainnya. Ini yang menghambat kita dalam memulai sebuah tulisan.
Setiap penulis yang baik tentu tidak membutuhkan “mood”. Tidak ada alasan tidak menulis, karena tidak ada mood. Mood
harus disingkirkan dari benak Anda jika menghambat kerja otak dalam menulis. Bayangkan
Anda seorang yang bekerja menghasilkan tulisan seperti wartawan, kolumnis, dan
redaktur majalah. Jika mereka bekerja mengandalkan mood, tentu karirnya akan tamat seketika.
Isaac Asimov, seorang
penulis fiksi ilmiah yang memiliki reputasi bagus, mengakui bahwa cara ia
menulis adalah “simpel dan apa adanya”.
Saya garis bawahi. Menulislah dengan simpel dan apa adanya. Menulis hal yang
aktual dan sesuai dengan gaya selingkung media yang akan dituju, menjadi kunci
sebuah tulisan diterbitkan. Seperti dikatakan asimov tadi, seorang penulis yang
baik, maka ia dapat menulis dengan cepat.
Perlu diingat, bahwa
setiap orang yang mampu mengerjakan sesuatu dengan baik, maka ia dapat melakukan
lebih cepat dibandingkan orang yang tidak bekerja secara baik. Menulis adalah
sebuah kecakapan atau keterampilan. Bila Anda menguasai secara detail
pengerjaan tulis menulis, maka kecakapan itu akan berbanding lurus dengan
kecepatan pengerjaan. Menulislah dengan simpel dan apa adanya mengandung
maksud, jadilah dirimu sendiri ketika menulis. Bagaimana caranya menemukan gaya
atau menjadi diri sendiri ketika menulis? Tentu dengan perbanyak menulis dan
membaca untuk mempelajari gaya tulisan orang lain atau copy the master
Noted: Jangan
paksakan diri dengan menulis sesuatu yang berlebihan di luar gaya Anda. Kalau
suka traveling, tuliskan kisah
perjalanan Anda. Tentu Anda akan lebih mudah menuliskan sesuatu yang disukai. Tuturkan
segala yang ada secara sederhana dengan cara Anda. Salah satu yang membuat
seseorang tidak mampu menghasilkan tulisan yang baik adalah karena mencoba
memasukkan kata atau kalimat yang membuat pembaca tidak paham pesan apa yang
dimaksud dalam tulisan itu.
Menulis itu untuk dibaca.
Oleh karena itu, pesan dalam tulisan harus jelas dapat dipahami oleh pembaca. Jika
menulis dengan kalimat yang tidak simpel, maka tujuan pesan Anda dalam tulisan
tidak tersampaikan. Bahkan hanya membuat kening pembaca berkerut.
Menulislah seperti
berbicara. Ketika berbicara kepada teman, tentu tidak ada keinginan Anda
menggelembungkan kata atau kalimat dengan bahasa yang berlebihan. Ketika
berbicara kepada orang lain, tentu sedapat mungkin menggunakan bahasa yang
dapat mudah dipahami, iya kan?
Bagi seorang pemula: Mengapa Anda
masih ragu menghasilkan draf tulisan yang pertama? Biarkan tulisan yang
dihasilkan jelek, karena Anda masih punya banyak waktu untuk memperbaiki draf
tersebut.
Setiap media memiliki
gaya selingkung masing-masing sesuai kebijakan redaksinya. Misalnya, kita perlu
mengetahui, berapa jumlah kata dalam artikel yang bisa dimuat di media itu, dan
aturan penulisannya. Atau rubrik apa saja yang tersedia di media tersebut. Tidak
usah kuatir tulisan kita ditolak dan dianggap jelek. Perbaiki lagi kekurangannya,
dan terus kirim lagi.
Banyak faktor mengapa
tulisan tidak diterima redaksi. Mungkin tulisan tidak aktual? Atau space dalam edisi penerbitan sudah
penuh.
Setelah mendapatkan sharing dari saya di atas, mengapa masih
ada keraguan menghasilkan draf tulisan? Biarkan tulisan yang dihasilkan jelek,
karena Anda masih punya banyak waktu untuk memperbaiki draf tersebut. Draf
tulisan yang jelek masih dapat diperbaiki daripada tidak ada draf sama sekali. Salam.
Selamat malam. Terima kasih atas perhatian Bapak dan ibu semua.
Begitulah penjelasan
narasumber yang disampaikan dalam kuliah online hari ini. Dari penjelasan di
atas, ada beberapa kata yang melekat di hati saya yaitu “menulislah seperti
sedang berbicara yang mengalir tanpa ditambah-tambah. Jangan takut tulisan kita
disebut jelek,” . kata kata tersebut sangat memotivasi dan menambah rasa
percaya diri untuk menulis.
Setelah penyampaian
materi, dilanjutkan dengan diskusi yang dipimpin oleh moderator Pak Bambang dan
Om Jay. Banyak sekali peserta yang memberikan pertanyaannya. Bahkan pertanyaan
yang saya ajukan pun belum sempat tersampaikan karena waktunya sudah habis
bahkan sudah lewat. Moderator pun menyuruh agar pertanyaan saya disampaikan
langsung kepada narasumber lewat no hp nya, tetapi saya tidak berani karena
khawatir mengganggu waktunya. Sementara waktu kuliah dua jam sudah habis. Mungkin
karena materi dan perkuliahan ini sangat menarik bagi saya, sehingga waktu
tidak terasa lama.
Salam Blogger Persahabatan
Unih,S.Pd
https://unih789.blogspot.com
Mantaaap semangat terus....
ReplyDeleteKeren resumenya
ReplyDeleteTerima kasih semuanya.....
ReplyDeleteSip ibuk..
ReplyDeleteSatu kata "MANTAP"
ReplyDelete