Merancang Desain Pembelajaran Modern Bersama Bapak Dr. PAIDI, S.Pd., M.TPd
Resume kuliah, 28 April 2020
Omjay Wijaya: "Mohon izin, wa group saya tutup dulu untuk keperluan kuliah online via wa group dari pukul 13.00-15.00 WIB" seperti biasanya Omjay memohon ijin untuk menutup wa grup karena kuliah online akan dimulai. Setelah menutup wa grup Omjay melanjutkan perkataannya. Narasumber kuliah online hari ini adalah bapak Dr. PAIDI, S.Pd., M.TPd
Omjay Wijaya: "Assalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Selamat Siang semuanya, Kuliah Online siang ini akan dipimpin oleh moderator pak @Bambang Purwanto. Omjay serahkan ke pak Bambang Purwanto dari bandung yang biasa disapa Mr. BamS. Kepada Mr. BamsS dipersilahkan memimpin acara kuliah online ini," Beberapa saat ternyata Mr. BamS belum bisa dihubungi.
Omjay Wijaya: "Berhubung Pak Bambang Belum bisa diubungi, maka moderator langsung Omjay ambil alih. Kepada Bapak Dr. PAIDI, S.Pd., M.TPd omjay persiahkan menyampaikan materinya.
Narasumber: "Assalamualaikum bpk/ibu/rekan-rekan semua"
Omjay Wijaya: "walaikum salam"
Naradumber: "Selamat bertemu di dunia maya untuk berbagi ilmu, semoga hal ini juga bisa menjadi catatan amal kebaikan kita. Aamiin yra"
Omjay Wijaya: "Aamiin"
Narasumber: "Pada kesempatan ini saya ingin berbagi pengetahuan dengan bapak/ibu tentang cara mendesain buku pembelajaran. Teknik dan pendekatan yang saya gunakan adalah mengacu pada tokoh fenomenal bidang desain pembelajaran yaitu Prof Dr. Atwi Suparman (mantan rektor UT) dan Dick & Carrey. Secara umum dalam mendesain pembelajaran dan sekaligus menghasilkan bahan pembelajaran secara ilmiah dpt diliat pada bagan berikut ini. Bahan lengkapnya ada pada ppt di atas.
Secara umum Proses perancangan desain pembelajaran terdiri dari 11 langkah yang dapat saya uraikan sebagai berikut:
Langkah 1, kita perlu mendapatkan data dan informasi guna mendapatkan masukan dari siswa/pengguna atas materi-materi yang dianggap sulit atau perlu dipelajari lebih lanjut.
Langkah 2, Berdasarkan data yang di dapat dari langkah 1 selanjutnya kita perlu membuat identifikasi kebutuhan peserta didik terhadap mata pelajaran / bahan yang akan kita rancang.
Langkah 3, Berdasarkan data langkah 2 selanjutnya kita mulai membuat analisis instruksional/pembelajaran mata pelajaran yang akan kita rancang.
Langkah 4, Seorang perancang perlu mendapatkan gambaran karakteristik peserta didik yang akan menjadi target atau pemakai buku yang kita rancang.
Langkah 5, Membuat rumusan tujuan instruksional khusus (penggunaan istilah instruksional disini berdasarkan sumber asli yg di karang oleh Dick & Carrey yaitu instructional)
Langkah 6, Melakukan penyusunan TES
Langkah 7, Membuat perencanaan strategi instruksional/pembelajaran yang akan digunakan (dalam hal ini sy merancang pembelajaran secara blended learning)
Langkah 8, Mengembangkan dan memilih bahan instruksional. Bahan pembelajaran yang dirancang dapat dibedakan menjadi 2 yaitu bahan tercetak dan bahan online. Dalam hal perancangan bahan pembelajaran (Buku) dapat digunakan teori Rothwel dan untuk bahan online bisa menggunakan teori hannafin)
Langkah 9, setelah draft bahan tersedia (langkah 8) selanjutnya perlu dilakukan evaluasi formatif sbb: 1. one-to-one expert dengan melibatkan 4 orang pakar (pakar Desain, pakar Media, pakar Materi, pakar bahasa); 2. One-to-one learner (melibatkan 3 orang siswa yang berasark dari siswa peringkat atas, menengah dan bawah); 3. Evaluasi Small group (melibatkan sekitar 9 siswa yang berasal dari kelompok, menengah dan bawah); 4. Field trial yaitu tahap uji coba luas dengan melibatkan siswa sekitar 30 siswa yang berasal dari kelompok Atas, menengah dan bawah. Setiap tahapan muai evaluasi one-to-one, evaluasi small group akan menghasilkan namanya draft bahan pembelajaran dan setelah field trial baru dinamakan prototipe bahan pembelajaran.
Khusus untuk langkah yang terakhir Evaluasi Sumatif sifatnya tidak harus dilakukan dalam proses desain pembelajaran karena harus dilakukan oleh pihak lain.
Sedangkan untuk buku pembelajaran yang dirancang untuk keperluan penerbit bisanya pihak penerbit sudah mempunyaio format/standar tertentu. Sehingga jika penulis ingin memasukkan buku agar bisa diterbitkan oleh penerbit maka format yg digunakan harus mengacu kepada format yang digunakan oleh penerbit.
Contoh bahan pembelajaran yang di rancang dengan format Research dan versi penerbit adalah seperti berikut.
Contoh bahan pembelajaran dikutif dari WAG Belajar menulis gratis bersama Omjay |
Demikian sebagai pengantar bapak/Ibu/Rekan2, sekilas cara mendesain bahan pembelajaran yang secara ilmiah dapat dipertanggungjawaban, insyallah jika tahapan di atas dilakukan secara benar maka tidak akan terjadi kasus salah gambar dll sebagaimana dahulu pernah terjadi di buku2 yang beredar di lingkup dikbud khususnya jenjang sekolah dasar. Silahkan om Jay kalau ada rekan-rekan kita yang ingin sharing seputar proses desain bahan pembelajaran.
Bambang Purwanto: Pa Paidi saya Bambang bisa di panggil MrBamS. Mohon maaf diawal belum bisa gabung. Pa Paidi di sesi tanya jawab ini saya akan kirim pertanyaan peserta ke grup
Pertanyaan 1
"Assalamualaikum..selamt sore menjelang siang pak Paidi mau tanya :
1. Setelah melihat dan memahmi PPT, Elearning SMK Bengkulu, saya berasumsi bahwa itu adalah desain belajar untuk program sekolah Afirmasi dan mirip classroom kira-kira tanggapan bapak seperti apa?
2.Tolong beritahu kami cara praktis mendesain pembelajaran seperti SMKN Bengkulu? Atas jawabnya terims banya🙏🏻🙏🏻 Andy Muhtadin -Beltim-Babel
Jawaban Narasumber pertanyaan 1: Terimakasih Mas Andi (Babel), untuk pertanyaan 1, kebetulan saya pernah merancangkan sebuah desain pembelajaran untuk SMKN 1 Bkl, dimana waktu itu pihak sekolah kesulitan untuk mencari pola pembelajaran untuk siswanya yang melaksanakan di industri sekitar 6 bulan, maka saya buatkan sebuah konsep namanya blended learning dan alhamdulilah bisa digunakan dengan media yang dipakai siswa dan guru kala itu adalah Handphone. Praktek pembelajarannya memang menggabungkan antara pembelajaran di classroom dengan online [N]; 2. Untuk cara praktisnya sepertinya bisa mas Andy ikuti alur yg ada di slide no. 7 tentang Pengembangan Blended Learning Berbasis Handphone (BLISH)......[N]
Bambang Purwanto: P2
Assalamualaikum pak Paidi ... kenalkan nama saya *Rasita* dari Kab Mukomuko Bengkulu tugas di SDN 16 Penarik Pertanyaannya: untuk langkah yang ke 9 mencari pakarnya agak susah di daerah bagai mana mengatasinya, apa lagi kami dari SD agak terbatas kemampuan serta personilnya.Terima kasih.
Jawaban Naradumber: "Untuk pertanyaan mbak Rasita, alhamdulilah utk pakar yg dimaksud Prodi S2 Teknologi Pendidikan Unib sudah banyak mbak yang bisa, dengan syarat ybs sudah mencapai kualifikasi S3/Doktor (Pendapat Sugiyono dalam Bukunya R&D) atau juga di kampus atau lembaga lain juga bisa selagi sudah ada bukti kepakarannya mbak.[N]
Bambang Purwanto: P3
": Assalamualaikum Wr.Wb. Selamat Sore Pak Dr. Paidi, Perkenalkan saya Supyanto dari Kota Bekasi, mohon penjelasan dalam desain Instruksional itu mengenal ada tes formatif dan sumatif. Apa bedanya?"
Jawaban Narasumber : "Untuk pertanyaan mas Supyanto, yang dimaksud TES Formatif disini adalah tes yang dibuat (modelnya bisa multiple choice, Essay dll) atas materi yang ada di bahan pembelajaran. Tes ini dibuat oleh si perancang buku yng sebeluamnya telah melalui telaah oleh pakar dan uji validitas maupun reabilitasnya. Sedangkan Tes Sumatif dalam konsep desain ini adalah penilaian oleh lembaga lain (eksternal) atas kelayakan bahan yang dibuat oleh si Perancang buku tsb. [N]"
Bambang Purwanto: P4
"Selamat siang Pak Paidi.. kalau boleh tau apa nama aplikasi e learning nya. Kayaknya keren banget. Ridwan Nurhadi"
Jawaban Narasumber:" software yang pernah sy untuk e-learning tersebut menggunakan moodle, murah meriah pak karena sifatnya open source. Tapi saat ini tidak bisa masuk lagi link tersebut karena sudah sy serahkan ke pihak SMKN 1 Kota Bengkulu. Jika mas Ridwan ingin melihat lebih jauh isinya nanti sy coba mintakan sama pihak SMKN 1, jika sdah ada hasilnya sy sampaikan kepada om Jay [N]"
Bambang Purwanto: P5
:Assalamualaikum wr wb. Saya Bu Iez dari Lumajng. Bertanya apakah langkah-langkah mendesain cara mengembangkannya sama dengan model dick and Carry ya. Terima kasih
Jawaban Narasumber: "Betul mbak Iez, karena saya juga menggunakan model Dick & Carrey👍Namun mbak Iez juga bisa mengkombinasikan dengan teori/model lain seperti pada langkah 8 selagi sesuai dengan karakteristik bahan pembelajarannya [N].
Demikian resume perkuliahan yang saya kutif dari WA Grup belajar menulis gratis bersama Omjay. Jika banyak kekurangan mohon dimaafkan.
Salam blogger persahabatan
Unih
https://unih789.blogspot.com
Semangat ibuk...
ReplyDeleteSukses ya
ReplyDeleteAlhamdulillah masih bisa berkontribusi di grup sebagai moderator.
ReplyDeleteKunjungi
Wwww.penamrbams.id
Keren cepat sekali
ReplyDeleteTerus menulis
ReplyDeleteAl Hmadulillah lengkap...
ReplyDeleteGood job but Unih, lengkap banget. File data sdh ketemu semua y
ReplyDeleteMantul
ReplyDelete