Suara Gelegar Pertanda Hujan Tak Menyulutkan Niat Untuk Berjuang Mempertahankan Kehidupan Di Muka Bumi yang Lebih Baik


Pagi yang mendung jangan membuat kita tersandung. Suara gelegar pertanda mau turun hujan jangan membuat kita melanggar. Suara gemuruh di langit yang gelap jangan membuat kita runtuh. Dengan kondisi   seperti apapun kita tetap punya kewajiban untuk terus berjuang dan berusaha agar ada perubahan ke arah yang lebih baik. 

Saat ini tanggal 21 April mengingatkan kita pada seorang pejuang wanita tentang emansipasi wanita. Tahu kan perjuangan RA Kartini. Kata-kata yang melekat seperti "habis gelap terbitlah terang" seakan-akan mengingatkan pada keadaan seperti sekarang dimana saat ini sedang terjadi wabah pandemi covid-19 yang melanda hampir di seluruh dunia. Setelah tanggal 21 april 2020 dan seterusnya mudah-mudahan wabah ini hilang dari muka bumi, habis gelap terbitlah terang.

Dengan adanya wabah pandemi covid -19 atau wabah pandemi penyakit virus korona. Semua manusia terpaksa harus melakukan banyak cara supaya dapat mencegah penyebaran wabah pandemi tersebut.
Berbagai istilah yang muncul dalam penanganan dan pencegahan  wabah pandemi covid-19 sudah tidak asing bagi sebagian besar manusia di muka bumi, seperti misalnya lokc down, PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar), stay at home, social distancing, pakai masker  cuci tangan pakai sabun dan lain-lain. Istilah tersebut sekaligus menjadi aturan kebijakan pemerintah yang harus ditaati oleh semua orang tanpa terkecuali. Dengan adanya kebijakan tersebut banyak makna dan telah memberikan dampak besar bagi kehidupan, baik dampak positif maupun negatif. 
Dampak positifnya yaitu:
  1. Dapat mencegah penyebaran covid-19.
  2. Mengurangi gas beracun di permukaan bumi, karena dengan berkurangnya kegiatan dan stay at home maka jumlah kendaraan bermotor yang beroperasi lebih sedikit. Sehingga asap beracun yang dikeluarkan  dari kendaraan bermotor dan pabrik pun berkurang. Hal ini tentu dapat memperbaiki lapisan ozon yang menipis dan dapat mengurangi global warning yang disebabkan oleh peningkatan CO2 di udara.
  3. Stay at home membuat sebagian besar orang harus berkumpul bersama dengan keluarga di rumah masing-masing, sehingga hidup bersama keluarga menjadi lebih bermakna di rumah. Akhirnya muncul berbagai kreatifitas untuk mengisi kegiatan di rumah bersama keluarga.
  4. Social distancing, kita harus jaga jarak agar tidak tertular dan tidak menulari yang lain. Karena droplet seseorang ketika bersin bisa sampai 1,5 m, jadi harus jaga jarak. Sedangkan pesan dan makna yang bisa diambil kalau dilihat secara batiniah diantaranya tidak boleh dekat dengan orang yang bukan mukhrim, kita tidak boleh menularkan kejelekan kita pada orang lainbdan kita harus menjaga kebaikan orang lain. 
  5. Pakai masker, secara lahiriyah pakai masker tujuannya supaya mulut dan hidung  terlindungi dari droplet orang lain. Dan tidak memberikan droplet pada orang lain, sehingga dapat mencegah penularan covid-19. Sedangkan secara batiniah kita harus pakai masker supaya kita tidak  membicarakan kejelekan orang lain, dan tidak makan makanan yang kotor dan tidak halal.
  6. Cuci tangan pakai sabun, secara lahiriyah kalau kita cuci tangan pakai sabun sampai 20 detik maka semua kuman dan virus yang menempel di tangan kita akan tercuci sehingga tangan kita menjadi steril. Sedangkan secara batiniyah mengisaratkan kepada kita supaya tangan kita tetap bersih dan tidak kotor dan tetap terhindar dari perbuatan yang tidak baik seperti misalnya mengambil hak orang, menyakiti orang lain seperti memukul dan yang lainnya. Bersihkan segala sesuatu dari tangan kita yang sekiranya dapat merusak diri kita sendiri.
Dampak negatifnya yaitu:
  1. Banyak orang yang kehilangan pekerjaan.
  2. Banyak pengusaha yang harus menutup usahanya sehingga mengurangi pendapatan bahkan tidak ada pendapatan.
  3. Banyak karyawan yang di phk dan dirumahkan. 
  4. Pegawai serabutan kebingungan mencari nafkah
  5. Banyak acara yang dibatalkan
  6. Muncul kecemasan
Kalau kita lihat dampak positif dari kebijakan tersebut di atas lebih banyak dampak positif, sehingga kita harus mematuhinya. 
Meskipun Banyak pendapat dan persepsi orang yang berbeda beda itu hal yang sangat wajar. Persepsi yang tidak boleh beda saat ini yaitu tentang upaya pencegahan dan pemutusan mata rantai penyebaran covid -19. Kita harus kompak se ia sekata satu persepsi putus mata rantai penyebaran covid-19. Semua manusia harus kompak dan tetap bekerja sama untuk mencegah penularan covid-19. Putus sampai disini, sayangi diri sendiri dan sayangi keluarga kita. 

Untuk para perawat, dokter, dan pejuang-pejuang yang berada di garda paling depan semoga selalu mendapatkan perlindungan dan diberi kekuatan lahir dan batin.

Salam blogger persahabatan
Unih
https://unih789.blogspot.com

Comments

Post a Comment

Berikan komentar yang sopan dan santun, teruma kasih.

Popular posts from this blog

Kelas 8D Mengidentifikasi Unsur Budaya Di Indonesia