Mencatat Sejarah dengan Menerbitkan buku "Terbitkan Bukumu, Catatkan Sejarah"
Meskipun ketinggalan kuliah online karena ada kesibukan lain yaitu mengolah nilai siswa dan memeriksa tugas siswa yang menyusul, hari ini saya akan mencoba menyempatkan untuk membuat resume hasil perkuliahan 6 mei 2020 dengan tema Terbitkan Bukumu, Catatkan Sejarah.
Setelah menyimak WAG belajar menulis grayis gelombang 8, tanggal 6 mei 2020 ada seorang narasumber perempuan yang hebat yaitu ibu Farah Dina, yaitu seorang pendiri Tangga Edu. Beliai menulis 20 judul buku, berkaitan dengan pendidikan untuk guru & orang tua serta buku-buku bergambar untuk anak. Berikut adalahi tautan youtube untuk sharing mengenai apa yang disampaikan beliau https://www.youtube.com/watch?v=_7_bUDRAnhY&feature=youtu.be
Dalam forum tanya jawab, banyak pertanyaan yang diajukan peserta kepada narasumber dalam diskusi tersebut. Pertanyaan- pertanyaan tersebut saya tuliskan kembali beserta jawabannya di bawah ini..
Diskusi
Pertanyaan pertama.
Apakah kita harus melalui tahapan 4R itu agar buku yang diterbitkan berkualitas? Nani. Bogor Jawa Barat.
Jawaban
Bu Nani yang bersemangat, tidak selalu seperti itu. Ini dirangkum dari pengalaman-pengalaman penulis yang hebat yang sudah menerbitkan banyak buku dan disukai. Mereka akan menulis yang betul-betul sesuai dengan renjananya lalu terbiasa menulis (rutin). Pada awal menulis buku, jangan kita dipusingkan dengan editing & lain-lainnya yang nanti justru akan menghambat jadinya sebuah naskah. Tapi setelah itu, baru dilakukan review berulang (dan ini proses panjang). Seringkali bahkan naskah final sangat berbeda dari naskah awalnya. Kekuatannya di review ini. Untuk ruang pembaca, tujuan kita menulis adalah untuk dibaca jadi perlu mendengar masukan dari pembaca juga. Tapi jangan sampai kita juga hanyut menulis hanya untuk memenuhi kebutuhan pembaca, nanti tidak timbul kebahagiaan. Selamat terus menulis.
Pertanyaan kedua
Ini Bu Beni Bojonegoro, tanya bagaimana teknis / langkah mengubah tulisan dari best practice menjadi tulisan populer? terima kasih 🙏🏽
Jawaban
Ibu Beni dari Bojonegore yang saya hormati, pertanyaan yang sangat menarik. Banyak buku-buku yang sekarang best seller adalah buku2 ilmiah tapi disajikannya dalam bentuk populer tidak penuh dengan data-data yang memusingkan. Sebaiknya ibu membaca contoh buku-buku populer yang berdasarkan pendekatan ilmiah... Dari buku-buku ini yang saya perhatikan mereka akan membahas "Permasalahan" lalu "jawabannya" dengan sedikit-sedikit memasukkan teori-teori pendukung. Jadi yang dibahas bukan teroinya, ada unsur emosi kuat yang dibangun sehingga ada konektivitas dengan pembaca.
Beberapa contoh buku ilmiah dibuat populer (maaf yang terbayang saat ini buku-buku terjemahan), seperti: Good to Great (penelitian dari 500 perusahaan sukses dunia, The Miracle of Endorphin (pendekatan psikologis untuk metode pengobatan), The Leader in Me (praktik-praktik di sekolah yang menerapkan 7 Habit). Bagaimana menampilkan "voice" pada buku populer atau membangun emosi, misalnya dengan memasukkan isi wawancara, atau data-data non formal yg lebih hidup.
Pertanyaan ketiga
Assalamualaikum. Saya Siti Fatimah dari Mojokerto. Sebagai pemula saya masih bingung menentukan passion saya dimana. Bagaimana kita mengetahui passion kita dengan mudah. Waalaikum slm wr wb.
Jawaban
Ibu Fatimah, tidak sedikit orang yang merasakan hal yang sama dengan ibu. Memang ada orang-orang yang dari awal sudah tau apa bidang menulis yang akan digelutinya dan ada juga yang butuh waktu. Cara paling ampuh adalah dengan terus menulis, nanti akan kelihatan kecenderungan kita. Bahkan, dengan mengumpulkan bank tokoh, situasi, pengalaman ke dalam bentuk rekaman/tulisan pun nanti akan terlihat apa yang menjadi renjana kita. Kita bisa lihat dari bank yang sudah kita kumpulkan, apa sih yang menarik untuk kita yang mendorong kita untuk mengungkapkannya, nah itulah renjana kita. Cara lain paling mudah mengetahuinya adalah dengan melihat mana tulisan yang paling cepat saya selesaikan dan kita merasa mudah.
Pertanyaan keempat
Assalamualaikum, saya Warsih dari Kota Tangerang. Mau menanyakan tentang pembuatan buku anak-anak. Misalnya kita menulis berdasarkan apa yang kita lihat, kemudian kita tambahkan dengan khayalan dan imajinasi kita boleh tidak. Jadi tidak pyur fiksi. Nah yang sperti itu termasuk kategori buku apa Bu. Terima kasih. Waalaikum salam wr wb.
Jawaban
Ibu Asih pecinta buku anak, boleh sekali memasukkan imajinasi ke dalam buku anak. Justru imajinasi itu kekuatan dari buku anak. Seperti binatang berbicara, anak pergi ke ruang angkasa, berteman dengan robot, itu adalah imajinasi. Yang tidak boleh adalah takhayul dan imajinasi yang mengandung kekekrasan. Saya pribadi keberatan dengan anak durhaka menjadi batu, siasat membuh raksasa seperti dalam legenda asal usul Danau Batur, dll. Sikap jahat akan ada akibatnya, dan bisa dalam bentuk imajinasi tapi sebisa mungkin berkaitan dengan perbuatannya & tidak berlebihan.
Pertanyaan kelima
Assalamualaikum. Saya ika siswati dari kota tangerang mau bertanya apa yang ibu lakukan sehingga dapat menemukan passion ibu yaitu menulis buku anak?
Jawaban
Waalaikum salam wr wb. Saya menemukan renjana saya berawal dari pendidikan saya di Amerika & Jepang yang di mana mereka sangat serius memikirkan buku anak. TIdak halnya di Indonesia. Sebenarnya ini juga berawal dari kebutuhan, saat di Jepang anak saya masih TK dan akan kembali ke Indonesia masuk SD. Jadi saya harus mengajarkan membaca. Saya minta dikirimkan buku-buku dari Indonesia tapi saya tidak puas. Lalu saya menulis buku sendiri dan ternyata itu menyenangkan buat saya dan saya merasa bisa memberi solusi pada permaslaahan yang ada.
Selanjutnya saya juga melakukan penelitian di bidang membaca usia SD, dan salah satu hal yang dibutuhkan adalah buku anak berkualitas. Di pasar, buku anak berkualitas itu biasanya harganya mahal. Ini yang menjadi motivasi besar, menciptakan buku-buku berkualitas dengan harga terjangkau. Ini yang menjadi motivasi terbesar dan itulah passion saya. Walaupun saya tetap memaksakan diri untuk terus menulis genre lain.
Karena rutinnya saya menulis buku anak dan pendidikan, saya agak meninggalkan bentuk tulisan ilmiah. Pada saat saya mengalami ini, saya "memaksa" diri saya untuk mengirimkan rencana penelitian utk mendapat beasiswa. Denagn tenggat yang jelas akan jadi motivasi untuk kita. Ini juga perlu dilakukan. Alhamdulillah dengan research plan yang saya buat, saya bisa diterima di univ di jepang.
Pertanyaan keenam
Pertanyaan buat Bu Farrah. Ibu masih muda sekali...dan tentunya bersemangat, apa yang melatarbelakangi ibu mendirikan Tangga Edu dan juga bisa menjadi penulis.Terima kasih. Rachmi Banyuwangi
🙏🙏🙏
Jawaban
Ibu Rachmi yang juga pastinya bersemangat, jawabannya sama dengan pertanyaan kelima ya bu.... Yang menjadi motivasi saya adalah bagaimana memberi manfaat sebesar mungkin untuk negeri Indonesia tercinta ini... Sama dengan Baqpak & Ibu semua.
Pertanyaan ketujuh
Selamat siang ibu Farrah, Bagaimana memanage 4 R ini agar menjadi sebuah kesatuan utuh untuk saling melengkapi dalam menulis? Yulius Roma-Tana Toraja. Thanks.
Jawaban
Pak Yulius dari Toraja, LAKUKAN... itu kunci utamanya pak... Dengan melakukan maka saya yakin Bapak akan menemukan polanya tersendiri. Yang perlu diingat adalah di awal, tulis dulu apa yang mudah untuk kita, tapi perlu dipaksakan juga agar menjadi rutinitas. Dengan begitu kita akan sangat terbiasa. Saat ingin dipublish ke orang lain, maka perlu dilakukan review berulang-ulang. Jangan lakukan review saat menulis di awal, karena nanti tidak akan jadi karya karena kita berkutat dengan banyak hal. Selamat menulis
Pertanyaan kedelapan
Assalamualaikum Bu Dina, saya Candra dari Langkat Sumatera Utara...trmksh formula 4R. sangat membantu untuk saya sebagai yang baru belajar untuk menulis. pertanyaan saya Bu menurut ibu apakah seorang penulis harus fokus pada satu passion atau genre tulisan agar tulisannya betul-betul baik dan memang ada tidak pengaruh taste/rasa tulisan seseorang yang suka mengerjakan dua tulisan (fiksi dan non fiksi) secara bersamaan? Terimksh bu🙏😊. Waalaikum salamm wr wb.
Jawaban
Pak Candra dari Langkat yang bersemangat menulis, ini menarik sekali untuk didiskusikan. Sebagai awal, tulis dulu sesuatu yang mudah bagi kita, yang sesuai dengan renjana kita, yang kita senang saat menuliskannya. Ini gunanya untuk memberi reward terhadap diri sendiri. Dengan jadinya naskah yang kita sukai, itu akan menjadi bahan bakar bagi kita untuk terus menulis. Jika di awal kita sudah tidak cukup motivasinya, maka akan terhmbat, Tulislah sesuatu yang betul-betul isi kepala atau hati kita yang ingin disampaikan ke orang lain. Selanjutnya, kita menyesuaikan diri dan bisa menulis dengan genre apapun, tentu dengan latihan dan pembiasaan. Bahkan kita pun harus bisa menulis sesuai dengan kebutuhan pembaca. Ini yang nantinya perlu dikuasai setelah kita menguasai sedikit hal yang menjadi kekuatan utama kita. Semangat menulis 💪💪
Pertanyaan kesembilan
Nama : Munandar, Kabupaten Sumba Timur. Yth. Ibu Farrah, bagaimana cara awal untuk mengetahui passion seseorang? terimakasih.
Jawaban
Pak Munandar dari Sumba, jawabannya sama dengan pertanyaan no. 3 ya pak.... (silahkan dilihat). Kalaupun belum mengetahui pasiion nya saat ini, yang penting adalah menuliskan sesuatu yang betul-betul kita merasa menikmati dalam menuliskannya.
Pertanyaan kesepuluh
Assalamualaikum ibuk Farrah dina, perkenalkan saya Syukri dari SMAN UNGGUL Dharmaraya Padang, Perkenanan saya bertanya tentang pengalaman ibuk Farrah dalam tulis menulis ibu mengatakan ada 4R, salah satunya adalah Renjana, saya kurang paham dari bahasa apa itu Renjana dan mengapa ibuk letakkan di poin paling atas, Sekian wassalam
Jawaban
Pak Syukri, renjana adalah passion, ketertarikan kita pada satu hal yang kita akan mengerahkan energi kita untuk itu dengan senang hati. Menulis sesuatu yang sesuai dengan renjana kita, itu akan menjadi kekuatan di awal. Manusia memerlukan reward langsung. Saat kita menulis sesuatu yang sesuai dengan minat kita, maka kita akan menikmatinya & hasilnya pun akan cepat jadi. Hasil tulisan yang jadi ini menjadi reward sendiri untuk kita sehingga kita akan terus termotivasi untuk menulis. Setelah itu, barulah berkreasi dengan berbagai genre agar kita menguasai menulis berbagai hal... Terima kasih
Pertanyaan kesebelas
Mat sore Bu Farrah, bagaimana caranya agar dapat menerima tanggapan pembaca yang negatif pada tahap ruang bagi pembaca? Bagaimana tips mengubah penulisan ilmiah menjadi penulisan populer? Benny Belang. Kupang-NTT.
Jawaban
Pak Benny dari NTT, menerima tanggapan negatif memang tidak mudah. Jangan sampai juga itu medemotivasi kita dan menghilangkan jati diri kita. Saat kita mendengar tanggapan pembaca, yang perlu kita tahu sebenarnya adalah penangkapan pembaca terhadap hasil tulisan kita. Apakah sama seperti apa yang ingin kita sampaikan? Jika berbeda, apa yang berbeda (tentu perlu ada ruang imajinasi yang berbeda antara pembaca dan penulis). Kemudian "keseluruhan" atau "detail" apa yang tidak disuka. Kalau tidak suka karena selera yang berbeda, maka bisa jadi pelajaran bahwa orang dengan persona seperti dia bukanlah target pembaca kita.
Jika tidak sukanya karena "persepsi" atau "terjemahan" yang berbeda dari yang sebenanrnya ingin kita sampaikan, maka mungkin ada penulisan yang perlu diperbaik.
Untuk buku ilmiah ke populer, ada pada jawaban no. 2
Pertanyaan keduabelas
Assalaamu'alaikum bu farah...td ibu menjelaskan tahapan menulis 4R. Yg pertama renjana (passion). Pertanyaan saya kalau saya merasa renjana (passion) say amembuat buku pelajan fisika. Apakah berarti sebaiknya saya menulis buku pelajaran fisika saja? Karena saya kalau mencoba menulis buku fisika terasa lebih ringan dibanding mencoba menulis artikel dan lain-lain. Sri Indayani SMAN 1 Paciran.
Jawaban
Bu Sri sang fisikawan, untuk tahap pertama maka sebaiknya ibu pilih buku fisika. Ini untuk menciptakan reward bagi diri kita di awal agar kita terus termotivasi untuk menulis. Namun setelah itu lebarkanlah sayap. Coba buat artikel lain yang tetap mengaitkan dengan fisika (ilmiah menjadi populer) dan berkreasilah dengan genre2 lain. Sebagai tambahan, dapat dibaca pada jawaban pertanyaan kedelapan.
Pertanyaan ketigabelas
Assalamualaikum bu fara. saya belum pernah menulis buku namun saya sering melakukan penelitian dan ada beberapa yang saya publikasikan. pertanyaan bagaimana cara mudah menulis buku sebagai pemula seperti saya karena bebrapa kali saya coba selalu gagal. terima tas pencerahanx. fitran _mataram
Jawaban
Wa alaikum slaam wr wb. Pak Fitran yang suka meneliti, MULAI SAJA DULU (seperti iklan di tv ya...). Ini yang paling penting. Jika memang tertarik dengan penelitian, coba ambil salah satu sudut dari penelitiannya untuk dijadikan artikel (bukan keseluruhan penelitian). Ambil sisi yang dapat dibangun konektivitasnya pada pembaca secara umum.
Pertanyaan keempatbelas
Saya M. Rasyid Nur dari Karimun. Pertanyaan: Sebelum menentukan R(uang) pembaca apakah kita perlu meneliti atau survey untuk calon pembaca buku kita. Lalu, bagaimana sebaiknya jika kita berharap pembacanya tidak terlalu spesifik?
Jawaban
Pak Rasyid, pada tahap awal kita menulis maka sebaiknya kita menulis untuk tujuan diri kita. Apa yang ingin kita sampaikan. Agar keluar jati diri kita sambil kita melihat yang cocok dengan tulisan kita itu pembaca yang bagaimana. Baru kemudian kita berkembang, mulai menulis berdasrkan "pesanan" artinya kita tentukan dulu sasaran pembacanya. Misalnya menulis untuk remaja maka ada bahasa-bahasa yang perlu disesuaikan, maka kita menulis dengan "frame" pembaca di kepala kita... Nanti kita minta pendapat dari pembaca yang dituju sesuai sasaran.
Pertanyaan kelimabelas
Salam sejahtera ibu Farah. Menulis buku anak itu tentu untuk membangkitkan minat maka perlu gambar. Apakah ibu menggambar sendiri atau menggunakan jasa? Atau adakah cara lain mendapatkan gambar. Buku Anak bagi saya itu suatu kesulitan. Saya sudah mencobanya. Terbentur pada gambar, termasuk bila harus meminta izin. Terima kasih bila ada tips yang berbeda. Salam Literasi dari Timor (Roni Bani)
Jawaban
Salam Bapak Roni, saya membuat buku anak dengan desai berjenjang di awal. Mulai dr pembaca pemula yang hrs penuh dengan gambar. Untuk ini tentu saya bekerja sama dengan ilustrator. Banyak komunitas2 ilustrator saat ini, termasuk di medsos. Tapi pada jenjang yang lebih tinggi, buku anak akan lebih sedikit gambarnya bahkan tidak bergambar (novel anak). NAnti bapak tentukan saja di jenjang mana BApak ingin menuliskannya. JIka tertarik lebih lanjut, akan ada workshopnya oleh Tangga Edu, silahkan ikuti media sosialnya IG @tanggaedu & FB Tangga Edu untuk info terkini.
Pertanyaan keenambelas
Salam Sehat Ibu Farrah. Ini adalah hari ke-8 saya mengikuti pelatihan menulis. Kiat2 untuk menulis diantaranya menulis setiap hari, apa saja yg terlintas akan saya tulis. Jenis tulisan sya masih bersift bebas dg kata-kata yang mengalir begitu saja di dlm otak saya tulis. Yang ingin saya tanyakn bgmn cara menulis secara ilmiah seperti PTK, Best Practice dengan baik. Elly Mahayani - Jembrana Bali.
Jawaban
Salam Ibu Elly, selamat... dengan ibu sudah rutin menulis maka ibu sudah MEMULAI... Nanti dari kumpulan tulis itu, pilih beberapa yang ingin direview dengan serius hingga menjadi tulisan yang siap p ublikasi. Untuk tulisan ilmiah ke populer, ada di jawaban no. 2
Pertanyaan kedelapanbelas
Assalamualaikum Ibu Farah. Sesuai materi tadi bahwa Pembaca itu sangat dibutuhkan oleh penulis. Bagaimana cara menjadikan PD pada diri sendiri untuk tidak malu tulisannya dibaca orang lain Saya sering menulis, tapi selesai menulis saya simpen. Pernah saya menulis di blog dulu uuu sekali ( baru ttg RPP dan pembelajaran sih, sedikit) tapi kok temen aku langsung copas semuanya dan dijadikan administrasi nya dan dijadikan atas namanya untuk mendapatkan ttd pimpinannya. Padahal saya nulis itu mikir setengah mati. Dari situ saya jadi males share lagi. Mungkin pikiran itu salah. Mohon pencerahannya. Terimakasih. Santi~ Jayapura
Jawaban
Waalaikum salam wr wb.. Ibu Santi, saat tulisan dipublikasikan maka hak penulis terhadap interpretasi terhadap tulisan itu menjadi hilang. Interpretasi dan tanggapan pembaca tidak bisa kita kontrol.... Maka perlu kebesaran hati, krn bisa saja tanggapan yang tidak baik yang kita terima. Nah kalau tentang hak cipta yang dikopi, maka pada saat kita membaginya di dunia maya, maka kita harus siap bahwa itu menjadi milik publik. Walaupun itu salah, tapi di dunia maya kita sulit mengkontrolnya.
Pertanyaan kesembilanbelas
Saya Sri Budi Handayani dari Gresik. Mau bertanya tentang proses kreatif mbak Farrah menulis buku anak , berikan contohnya, Terima kasih.
Jawaban
Bu Sri, karena saya menulis buku berjenjang maka banyak pakem yang harus saya perhatikan. Biasanya saya memulai dr sesuatu value yang ingin saya kenalkan pada anak tapi tidak dengan cara doktrin tapi tertangkap. Agar dapat banyak ide, maka saya banyak menonton film anak, bergaul dengan anak-anak & membaca buku-buku anak. Contohnya buku "Sihdeh & Robot" yang intinya mengenalkan cara menenangkan diri dengan menarik napas panjang. Kecenderungan anak laki-laki agak sulit untuk menenangkan diri saat marah, maka diambillah tokoh robot agar relate dengan anak laki. Setelah itu dibuat prosesnya, termasuk membuat story board. Dibaca anak-anak, lalu review & revisi lagi dan seterusnya... Dari masukan anak, bahkan judulnya pun ada perubahan.
Pertanyaan keduapuluh
Assalamualaikum wr wb. Saya Safitri dari TK N Pembina Bobotsari Purbalingga. Mohon izin bertanya :
- Saya ingin menulis tentang buku ajar apakah sebelum menulis kita tentukan ide-ide atau semacam kerangka tulisan barulah kita mencari isinya?
- Saya sudah mengumpulkan buku-buku sbg sumber.Tapi rasanya masih buntu untuk menulis..kadang berpikir mana dulu yang mau ditulis?
Pikiran-pikiran seperti itu yang akhirnya menghambat untuk mulai menulis.Bagaimana mengatasi seperti ini supaya menjadi sebuah tulisan?
Jawaban
Bu Safitri, Betul sekali untuk buku non fiksi qta perlu kerangka, paling tidak poin-poin penting yang ingin kita sampaikan. Tidak bisa memulai karena kita berpikir "keseluruhan" dulu maka ini akan menghambat di awal. Dari poin-poin yang sudah dikumpulkan, pilih satu dulu yang akan difokuskan dan tuliskan, selesaikan. Ini akan menjadi reward bagi ibu untuk menulis selanjutnya.
Pertanyaan keduapuluhsatu
Sri Sulastri dr Bojonegoro, pertnyaan saya cara apa agar bisa menghasilkan buku dengan cepat bagi penulis pemula?
Jawaban
Bu Sri, mulai dari yang mudah menurut Ibu. Topik yang paling ibu kuasai. Tapi tidak ada yang instan, semua harus ,elalui proses. Proses itu akan semakin cepat jika segera dimulai😉
Pertanyaan keduapuluhdua
Selamat Sore Ibu. Terkait R ke-4. Mnurut pnglman Ibu, brapa persen dari ruang pmbaca dapat ditmpung masukannya dan bgaiman sikap kita dlm mnerima smua kritikan itu agar tdak trbwa amarah. Trima Ksih- Bernad.Toraja
Jawaban
Pak Bernard. Tidak ada rumus baku. Kita siapkan diri kita untuk terbuka terhadap berbagai masukan. Tapi kita lihat, kalau dia tidak suka karena berkaitan dengan selera yang berbeda, maka dia bukan target pembaca kita dan ini informasi berharga bagi kita. Tulisan kita akan memiliki target pembacanya sendiri. Tapi kalau pembaca tidak suka karena interpretasi yang salah dari hasil karya kita, maka mungkin cara kita menuliskannya perlu diperbaiki.
Pertanyaan keduapuluhtiga
Selamat siang Ibu Farrah, saya grefer dari kupang, NTT. Apakah review buku yang dimaksudkan adalah sebelum buku kita diterbitkan, maka buku itu kita berikan kepada pembaca tertentu untuk membacanya lalu memberikan masukan positif atau negatif dari buku yang kita tulis. Lalu, dikembalikan dan kita revisi setelah itu baru diterbitkan? Terima kasih.
Jawaban
Betul pak, tapi bahkan apapun hasil tulisan kita, kita hadirkan pada pembaca & melihat tanggapannya -- ini bahkan sebelum proses penerbitan, usaha individu penulis untuk mendapat masukan. Kalau sudah ke penerbit, maka ada mekanismenya lagi tapi kita pun sudah bisa jelaskan targetnya siapa, tanggapannya bagaimana kira hingga buku kita itu bisa dibilang layak terbit.
Nah itulah seputar tanya jawab dalam kuliah online belajar menulis di gelombang 8 bersama Omjay. Mudah-mudahan bermanfaat.
Salam blogger persahabatan
Unih,S.Pd
https://unih789.blogsport.com
ayo kita belajar membuat buku cerita anak
ReplyDeleteAyo, ayo...senang sekali
DeleteTetap smangat
ReplyDeleteTerima kasih sudah memberi semangat.
DeleteSemangat....🙏
Mantap resumnya www.sarastiana.com
ReplyDeleteTerima kasih semuanya....
ReplyDeleteSiap
ReplyDelete