TULISAN YANG LENYAP MENGINSPIRASI

Segala sesuatu bisa jadi inspirasi, sesuatu yang lenyap pun bisa memberikan inspirasi. Sebagaimana tulisan yang telah lenyap telah menginspirasi untuk menuliskan tulisan - tulisan baru.


Inspirasi bisa datang dari  sebuah tulisan. Tulisan yang lenyap pun bisa menghasilkan tulisan yang baru. Kertas yang kosong seakan berbicara meminta untuk diisi tulisan yang indah.











Setiap hari saya ikut belajar menulis untuk menuangkan ide dan gagasan. Dorongan untuk menulis setiap hari semakin tinggi karena dikelilingi oleh orang-orang hebat di WAG belajar menulis gelombang 8. Pemateri yang keren-keren dan hebat serta teman-teman dari panitia dan peserta yang keren dan selalu semangat membuat jadi ikut semangat untuk tetap menulis setiap hari.

Awalnya, hanya ingin tahu dan mencoba untuk ikut belajar menulis  bersama Om Jay melalui WAG secara online karena gratis. Tak terasa tulisan demi tulisan saya tuliskan baik melalui WAG maupun blog pribadi yang sudah di buat dan diajarkan lewat wag belajar menulis bersama om Jay gelombang 8 tersebut. Menurut Om Jay " Menulislah setiap hari dan buktikan apa yang terjadi" perkataan Om Jay tersebut selalu tersimpan di dalam pikiran dan seakan-akan terus memberikan motivasi dan insfirasi untuk tetap mampu menulis setiap hari.

Pertama belajar menulis hanya menulis tiga alinea. Adapun isi tulisannya mendeskripsikan sebuah foto yang di berikan Om Jay melalui WAG. Selanjutnya belajar menulis di blog sendiri dan mempostingnya. Berbagai tulisan pun mulai di susun. Beberapa resume setiap materi yang di sampaikan saya posting di blog. Berbagai cerita bebas pun di tulis di blog melalui hp secara langsung. Tema cerita bebas yang saya tulis bermacam-macam mulai dari kegiatan pembelajaran secara daring yang dilaksanakan saat itu, pesan buat siswa SMPN 3 Cipunagara, aplikasi online yang bisa digunakan untuk pembelajaran, cerita mistis si kecil, dipitnah mencuri jambu biji, dan lain - lain masih banyak lagi. Meskipun ceritanya spontan kalau bisa sampai selesai menuliskannya ada perasaan senang sehingga ingin menulis lagi dan menulis setiap hari.

Hari demi hari tulisan terus bertambah. Meskipun tulisan saya belum sebaik dan semenarik tulisan para penulis profesional, tetapi itu membuktikan bahwa saya mau belajar menulis setiap hari. Walaupun terkadang menulis tanpa ide saya tetap menuliskannya. Sebagaimana tulisannya yang berjudul menulis tanpa ide. Meskipun tulisan demi tulisan tetap bertambah, saya tidak berhenti sampai disitu. Tulisan-tulisan yang ada di blog pribadi saya pindahkan ke laptop dan disatukan dalam satu file untuk belajar menulis cerita bebas dan satu file untuk kumpulan tulisan resume belajar menulis. Kedua file tersebut disatukan dalam satu folder. Sebagaimana yang telah diinstruksikan oleh Om Jay bahwa tulisan-tulisan harus di satukan dan dibukukan. Saya pun berencana untuk membukukan kumpulan resume hasil belajar menulis gratis bersama Om Jay di gelombang 8 dan membuat buku kumpulan cerita bebas belajar menulis sesuai anjuran Om Jay.

Beberapa tulisan dari tema ke tema disatukan dalam satu file, awalnya hanya menggunakan hp melalui aplikasi WPS karena lebih mudah dan bisa dilakukan dimana saja. Tetapi, Om Jay menyarankan agar nulisnya di laptop. Sehingga saya pun memindahkannya ke laptop lewat bluetooth dan sebagian mencopy padte dari blog sendiri karena waktu itu menuliskan kisah dan ceritanya hanya lewat blog langsung. Kumpulan tulisan sudah disimpan dalam dua file. File yang pertama diberi judul "buku kumpulan resume hasil belajar menulis bersama Om Jay". File yang kedua diberi judul "Kumpulan cerita bebas belajar menulis". Kemudian kedua file tersebut disatukan dalam satu folder dengan nama folder membuat buku hasil belajar menulis. 

Mengumpulkan dan menyusun tulisan sudah selesai tinggal membuat kata pengantar, daftar isi, dan gambar. Karena sudah larut malam, saya pun berniat menundanya dan akan dilanjutkan besok. Sebelum mematikan laptop saya simpan hasil pekerjaan dengan menekan tombol "save". Perasaan tenang karena tinggal beberapa langkah lagi untuk bisa membukukan tulisan. Nanti kalau sudah beres akan di kirim ke Om Jay.

Keesokan harinya, saya berniat untuk menyelesaikan target membuat buku. Saya mengambil laptop yang selalu saya simpan di tas saat pergi ke sekolah. Banyak sekali dokumen yang tersimpan dalam laptop tersebut. Mulai dari materi-materi hasil pelatihan PKP, PPG, Foto, video, data-data penting siswa dan data penting yang lainnya. 

Dengan santai saya coba menghidupkan laptop. Laptop pun menyala tetapi loading cukup lama. Saya tetap menunggu dengan sabar. Beberapa kali laptop berkedip seperti mau mati tapi loading lagi. Dengan tetap sabar saya tetap menunggu sampai bisa membuka file yang kemarin. Tiba-tiba kekhawatiran muncul, bagaimana kalau laptop tak bisa nyala. Setelah menunggu lama akhirnya laptop hidup juga. Saya langsung cari folder itu satu persatu mulai dari atas. Folder yang dicari belum ditemukan. Saya cari lewat pencarian cepat tetap tidak ditemukan. Perasaan cemas mulai muncul "jangan-jangan kejadian itu terulang lagi. Beberapa bulan yang lalu waktu saya ikut PPG banyak tugas yang harus diselesaikan. Ada satu file yang akan di print untuk dikumpulkan besok. Tetapi filenya hilang tak berbekas, sampai akhirnya saya harus ngebut menulis ulang tugas tersebut. Memang laptop itu terkadang error dan ada bagian toot keyboad yang terkadang kurang berfungi dengan baik misalnya tombol del, enter, dan huru P. Tetapi waktu itu laptop sudah diperbaiki ke bagian teknisinya di Bandung. Untung masih garansi sehingga gratis, tetapi lama juga laptop menginap di Bandungnya. Sehingga saya harus meminjam terlebih dahulu laptop teman.

Bagaimana kondisi folder dan file kumpulan belajar menulis yang sudah disusun untuk dijadikan buku itu? Dengan perasaan sedih dan kecewa, ternyata betul tulisannya hilang. Tulisan yang sudah saya copy paste dari blog saya pribadi dan saya susun dikumpulkan dalam satu file sekarang lenyap tak dapat ditemukan. Mata berkaca-kaca sambil memandangi laptop, seribu pertanyaan "mengapa? " ya sudahlah gagal untuk membukukan tulisannya. Saya terdiam, sesekali istighfar untuk mengendalikan perasaan kecewa. Waktu itu, motivasi menulis dan menerbitkan buku pun lenyap bersama tulisan yang telah lenyap.  

Laptop langsung saya simpan setelah dimatikan. Kejadian itu saya tuliskan di blog pribadi saya lewat hp. Mencurahkan semua isi hati lewat tulisan bisa membuat hati lebih tenang. 

Beberapa hari kemudian, saya melihat komen-komen di WAG belajar menulis. Banyak komentar teman yang sudah mengirim tulisan ke Om Jay. Tetapi sebagian juga ada yang sama seperti saya belum bisa mengirimkan. Saya juga cerita di WAG tentang apa yang telah terjadi. Banyak teman yang selalu memberi solusi dan motivasi. Misalnya Om Jay, Mr. BamS, bu Atik dan yang lainnya. 

Tantangan untuk bisa belajar menulis tidak sedikit, contohnya niat  dan tindakan terkadang berbeda niat nulis tapi malas itu tantangan terbesar  oleh sebab itu untuk bisa belajar mencurahkan ide dan gagasan lewat tulisan harus punya niat yang kuat dan tetap mau berusaha untuk menghilangkan malas. Lebih baik bergabung dengan orang-orang yang giat menulis karena akan membawa kita untuk lebih giat menulis setiap hari. Meskipun tidak ada laptop, ternyata benar kita masih bisa menulis tanpa laptop. Pengalaman tulisan yang lenyap akhirnya bisa memberikan insfirasi untuk menulis kisah tulisan yang lenyap. Meskipun saat ini tulisan-tulisannya belum banyak yang membaca, mudah-mudahan suatu saat nanti tulisan ini bisa memberikan banyak manfaat baik bagi diri sendiri maupun orang lain. 

Setelah beberapa bulan ikut belajar menulis bersama Om Jay di gelombang 8. Teman-teman ada yang punya ide dan gagasan untuk membuat grup baru yaitu WAG menulis buku antologi tentunya atas ijin Om Jay. Bu Nora adalah admin dan koordinator dari grup tersebut. Dengan tujuan agar dapat menghasilkan sebuah buku untuk kenang-kenangan telah mengikuti kegiatan belajar menulis gratis bersama Om Jay di gelombang 8. Grup yang solid dan kekeluargaan membuat tak ingin berpisah begitu saja tanpa kenang-kenangan yang bermanfaat. Saya sangat tertarik untuk ikut, sehingga saya pun ikut mendaftar menjadi anggota grup menulis buku antologi. 

Di WAG Menulis Buku Antologi, setiap anggota harus mengirimkan kisah insfiratifnya untuk dijadikan sebuah buku. Setelah saya dimasukan ke WA grup tersebut, saya coba mengamati dan menyimak dengan baik. Tulisan-tulisan sudah banyak yang dikirim ke WAG Menulis Buku Antologi. Sedangkan saya masih menyimak dan memikirkan tema apa yang akan ditulis dan dikirim. Sambil memikirkan tulisan mana dan tema apa yang akan ditulis untuk dikirim ke WAG menulis buku antologi, saya coba melihat-lihat tulisan di blog pribadi saya sambil mengedit beberapa tulisan yang perlu diperbaiki dan menambahkan beberapa tulisan yang perlu ditambahkan. Tapi tiba-tiba ada pesan masuk melalui WA, saya pun melihat  pesan tersebut. Pesan pribadi dengan nomor hp yang belum saya kenal. Adapun isi pesannya yaitu:

" Assalamualaikum Bu Unih, ini Nora. Mau menginformasikan Bu, untuk yang ikut membuat karya antologi, aturan penulisan ada di grup baru Bu, ibu sudah saya masukkan ke grup., Monggo saged ditengok-tengok Bu grupnya ☺️"

Saya pun langsung menjawab dengan singkat, "Wa'alaikum salam, ia bu terima kasih" 

Ternyata pesan dari bu Nora, yaitu admin dari WAG menulis buku antologi. Saya segera melihatnya ternyata benar ada tata cara dan aturan menulis buku antologi. Adapun tata cara menulis buku antologi/aturan penulisannya yaitu sebagai berikut:
Aturan naskah antologi:
TEMA : kisah inspiratif
Tata tulis:
Font Verdana
ukuran 12
Spasi 1
Margin bebas
Kertas A4
Tulisan minimal 5 halaman + gambar
Diakhir tulisan disertakan profil penulis, meliputi:
Nama + gelar
Alamat
Alamat email
Instansi

Naskah dikirim dalam bentuk word, di grup WA menulis buku antologi. Deadline paling lambat tanggal 20 Juni 2020.

Setelah membaca aturan penulisan di atas, saya masih memikirkan tema apa yang akan saya tuliskan. Masih belum punya ide,  akhirnya daripada blank, saya pun beralih pada pekerjaan dan kesibukan lain yaitu mengolah nilai raport siswa kelas 8 dan mempersiapkan pemagian raport dan surat kelulusan kelas 9. Karena masih suasana pandemi covid-19, pembagian raport dan surat kelulusan diambil oleh orang tua dengan mengikuti aturan protokol kesehatan. Tanggal 5 juni 2020 pembagian raport dan surat kelulusan kelas 9 pun dilaksanakan. Saya sebagai wali kelas 9f senang jika semua siswa bisa lulus dan bisa melanjutkan ke sekolah yang lebih tinggi. 

Setelah tugas sekolah beres, saya kembali berniat  menulis di blog pribadi. Tetapi niat ini tidak jadi karena ada teman yang datang bertamu. Tetapi tak lama. Setelah tamu pulang, saya melihat WAG  menulis buku antologi, dan saya pun ingat pesan bu Nora untuk melihat wa grup menulis buku antologi. Saya lihat 19 peserta sudah mengirim tulisannya. Percakapan tentang tema baru pun muncul. Sedangkan bu Nora ingin menulis satu - satu dulu nunggu sampai jadi bukunya, kalau sudah jadi, baru merencanakan untuk membuat buku baru. Nanti kalau sudah jadi buku, baru mulai membuat buku kroyokan yang baru dengan tema yang berbeda.


Orang-orang yang memiliki semangat menulis akan menghasilkan tulisan-tulisan baru yang menginfirasi orang lain untuk menulis.

Melihat banyak teman-teman yang sudah mengirimkan tulisannya, saya merasa pesimis bisa menyelesaikan tulisan saya karena kesibukan dan pengalaman tulisan di laptop yang hilang. Kemudian saya komentar di WAG menulis buku antologi tersebut, seperti ini.

"Saya menyimak aja dulu ya bu... saya blm bisa naik pangkat karena masih honor 😊. 
Beberapa hari ini super sibuk karena ngajar 3 pelajaran kelas 8 dan 9 ditamah wali kelas 9 panitia PPDB juga jadi kalau tidak terkejar saya ditinggal aja supaya tidak menghambat yang lain. Laptopnya masih rusak. Kalau di blog masih nulis pakai hp tapi alakadarnya, semangat menulis tetap ada karena ada teman-teman di grup ini yang keren-keren. 
Bu Nora maaf ya belum bisa kirim. Tapi jangan menghambat niat ibu untuk membuat buku. Lanjutkan bu.... Kalaupun nanti saya tidak masuk tidak apa-apa. 
Semangat.....semoga bukunya sukses."

Setelah mengirim pesan tersebut, saya banyak menerima arahan dan motivasi dari teman - teman yang ada di wa grup menulis buku antologi. Ada bu Fatimah, bu Eni Setyowati, bu Atik, bu Aam, bu Nora dan yang lainnya. Motivasi dan berbagai ide untuk tetap menulis mereka sampaikan. Tak ada yang bisa menghalangi untuk tetap bisa menulis, tak ada laptop hp pun bisa untuk menulis. Dari arahan dan motivasi yang diberikan teman - teman untuk tetap menulis telah membuat semangat saya bertambah. Benar kata bu Fatimah yang mengatakan "buat saja tulisan dengan judul tulisan yang lenyap" katanya. Hal itu juga telah meninsfirasi saya untuk memfatenkan tulisan ini. Akhirnya selesailah tulisan yang diberi judul TULISAN YANG LENYAP MENGINSPIRASI. 

Agar tulisan yang saya tulis tidak lenyap, maka saya memulai menuliskannya di dalam sebuah buku kecil, setelah selesai saya mengetik ulang tulisan itu di word dalam bentuk file melalui hp. Setelah selesai saya mengirimnya ke bu Nora untuk dipatenkan menjadi sebuah buku antologi.

Terima kasih teman-teman, wa grup menulis buku antologi yang sangat insPiratif, kreatif, inovatif dan banyak motivator yang keren. Terimakasih juga kepada wa grup belajar menulis gelombang 8. Disana ada Om Jay dan pemateri-pemateri yang handal. Ternyata bergabung dengan orang-orang yang kreatif akan terbawa kreatif, bergabung dengan orang-orang yang hebat mungkin bisa ikut jadi orang yang hebat, dan bergabung dengan orang-orang yang suka menulis akan tahu bagaimana cara menulis.

Baik  tidaknya sebuah tulisan tergantung suasana hati pembacanya. Walaupun nantinya tulisan ini belum baik yang penting sudah menghasilkan tulisan. Mudah - mudahan suatu saat tulisan ini dibutuhkan dan bermanfaat bagi orang banyak. Selamat menulis, kata Om Jay "menulislah setiap hari dan buktikan apa yang terjadi". Bagi saya ini masih teka teki yang memerlukan jawaban. Mungkin untuk tahu jawabannya harus membuktikan terlebih dahulu untuk menulis setiap hari. Tulisan yang di tulis setiap hari bukan hanya sekedar tulisan tetapi harus tulisan yang baik, menarik, bermanfaat dan bermakna. Tetapi meskipun demikian, kenyataannya saya menulis masih jauh dari apa yang diharapkan. Banyak tulisan yang masih harus diperbaiki latihan belajar menulis belum selesai sampai disini. Mari belajar menulis untuk menuangkan ide dan gagasan-gagasan baru.


Profil penulis:



Nama    : Unih, S.Pd
Alamat  : Kec Cipunagara Kab. Subang
email     : unihsmpn3cipunagara@gmail.com
Instansi : SMPN 3 Cipunagara


Comments

Popular posts from this blog

IHT Tentang IKM, P5 dan Pembuatan Modul Ajar Bersama Narasumber Hebat Ibu Fera Maulidya Sukarno, M.Pd. di SMPN 3 Cipunagara

Kegiatan Open Class VII MGMP IPS Kabupaten Subang di Komisariat Pagaden

Letak dan Luas Benua Asia dan Benua Lainnya : Bahan Ajar IPS Kelas 9 Semester Ganjil